Best Vacation Spot in Jogjakarta (becak edition)
Becak ? What is that ? |
ID Card Becak Driver in Yogyakarta |
Although,
crowded is absolutely yes and can not separated of it. But it also can be pilot
project of becak in Indonesia. You can find it easyly in Malioboro area. Not to
hard to look for Malioboro, Indonesian people know it well cause the street is
so famous. Over there, there is a tolerant about modern and traditional
transport because there is a small way just for becak and pedestrian only on
each ways.
Sometimes,
work is how to collect money for survive. It is different with “mbecak” (becak driver). He chooses it as
the way of life. I appreciate becak, it is not about to exist the culture but
also to support go green. No pollution and we can sight seeing at the same time
while in becak.
Wanna
seeing and enjoying becak as I said ?
Let’s check how to
get there ! (If you are foreigner, hopefully it will gonna be help you)
1. From Jakarta
(capital city of Indonesia), you need to go to train station which near from
your place. There is a lot of station over there, such as Pasar Senen Station
(for economy class), Gambir and Jakarta Kota Station (for bussiness and
executive class). Or you can go to super market such as Indomaret, Alfamart. Then,
booking a seat to Yogyakarta. It’s gonna be easy for you to take bussiness or executive
class because you can stop on Tugu Station. If you take an economy class, you
can stop on Lempuyangan Station. What about the price ?
For economy : IDR
70.000 – 150.000
For bussiness : IDR
150.000 – 250.000
For executive : IDR
300.000 - more
2. a. From Tugu
Station, just move to exit gate. Malioboro street just next to Tugu Station
about 200m.
b. From Lempuyangan
Station, you have to go to west about 1,5 km. If you choose becak to reach
there, don’t forget to ask “Berapa untuk ke Malioboro? (How much to Malioboro)”.
In 2016, from Lempuyangan Station to Malioboro for 1 becak is IDR 40.000. If
you get higher price, don’t forget to get down the price. It is ok in Indonesia
to act like that.
*bahasa Indonesia version
BECAK – WARISAN BUDAYA JAWA
Becak
adalah jenis kendaraan tradisional di Indonesia. Dulu, setiap kota di Pulau
Jawa pasti memiliki becak. Tapi kini keeksistensiannya perlahan mulai pudar
tergantikan oleh bus, mobil dan motor yang kian hari kian membludak. Fakta ini
jelas membuat negara kita, Indonesia, makin tersohor dengan julukan negara
penuh polusi dan macet. Tapi hal ini berbeda dengan Jogjakarta.
Meskipun
tak lepas dari yang namanya macet. Tapi satu hal yang perlu dicontoh dari
Jogjakarta adalah ke-EKSISTENSI-an becak masih terjaga yaitu di kawasan Jl.
Malioboro. Toleransi antara becak dan kendaraan modern lainnya pun tampak pada
pembagian jalan. Dimana kawasan Malioboro dibuat one way (satu jalur, untuk kendaraan bermotor) dan 2 jalur di kanan
kiri Jl. Malioboro diperuntukkan untuk kendaraan tradisional. Maka jika Anda
mengunjungi kawasan tersebut akan tampak sederetan andong dan becak yang sedang
terparkir dan siap melayani wisatawan domestik maupun asing untuk berkeliling
kota Jogjakarta.
Kondisi
tersebut jelas memberikan dampak yang positif, bukan saja untuk para tukang becak
secara pribadi dengan penambahan jumlah penghasilan, melainkan juga Kota Jogjakarta
secara keseluruhan yang dikenal sebagai kota berbudaya.
“In my country I didn’t see transportation like this. It
is good, unique, interesting and because Indonesian culture. I like it. This
evening I want to try,”
kata Mirella, wisatawan asal Rumania.
Bayangkan,
jika tidak hanya Jogjakarta saja yang dikenal sebagai kota berbudaya. Anggaplah
Bandung, Surakarta, Surabaya dan Jakarta pun ikut melangkah menuju predikat
tersebut. Berapa jumlah wisatawan asing yang akan mengunjungi Indonesia? Berapa
pula devisa yang didapat Indonesia sebagai negara tujuan utama wisatawan asing?
Dan yang paling fenomenal adalah berapa jumlah orang yang terlepas dari
predikat miskin?
Jawabannya
adalah banyak sekali keuntungan dari mempertahankan dan menjaga budaya daerah
dan budaya bangsa, terutama terkait dengan transportasi tradiosional. Selain
salah satu upaya mempertahankan budaya juga merupakan upaya untuk mengurangi jumlah
kepadapatan kendaraan bermotor dan polusi akibat kendaraan pribadi (mobil dan
motor). Mari kita sama-sama mewujudkan Indonesia sebagai negara tujuan utama
wisatawan asing ! Karena kalau bukan kita siapa lagi ? Hidup Indonesiaku !
Salam Budaya !
Comments