Interaksionalisme Simbolik George H. Mead
Mead mengemukakan bahwa dalam interaksionalisme simbolik ide dasarnya adalah
simbol. Karena simbol ini adalah suatu konsep yang membedakan antara manusia
dengan binatang. Simbol ini muncul akibat dari kebutuhan setiap individu untuk
berinteraksi dengan orang lain. Dan dalam proses berinteraksi tersebut ada
suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pemikiran.
Berbicara tentang tindakan, itu adalah unit paling inti dalam teori ini
dimana Mead menganalisa perbuatan dengan pendekatan behaviouris serta
memusatkan perhatian pada stimulus dan respon. Mead mengemukakan bahwa stimulus
tidak selalu menimbulkan respon otomatis seperti apa yang diperkirakan oleh
aktor, karena stimulus adalah situasi atau peluang untuk bertindak dan bukannya
suatu paksaan.
Ada empat tahap yang saling berkaitan dalam setiap perbuatan, diantaranya
:
Impuls, tahap paling awal yaitu reaksi yang berfungsi untuk dirinya
sendiri. Impuls melibatkan stimulasi inderawi secara langsung dimana respon
yang diberikan oleh aktor adalah bertujuan untuk kebutuhan dirinya sendiri.
Persepsi, dimana adanya pertimbangan, bayangan maupun pikiran terhadap
bagaimana cara untuk bisa memenuhi impuls. Dan aktor memberikan respon atau
bereaksi terhadap stimulus yang berkaitan dengan impuls.
Manipulasi, aktor mengambil tindakan yang berkaitan dengan objek yang
telah dipersepsikan. Jadi, pada tahapan ini ada jeda temporer dalam proses
tersebut, sehingga respon tidak secara langsung dapat terwujud.
Konsumsi, dimana dengan adanya pertimbangan maupun pemikiran secara
sadar, aktor dapat mengambil keputusan atau tindakan yang umumnya akan
berorientasi untuk memuaskan impuls.
Dalam tindakan hanya melibatkan satu orang. Sedangkan tindakan sosial
melibatkan dua orang atau lebih. Dan gerak isyarat (gesture) merupakan mekanisme
dalam perbuatan sosial. Gestur adalah gerak organisme pertama yang bertindak
sebagai stimulus yang menghasilkan respon dari kedua belah pihak sesuai dengan
apa yang diinginkan.
Menurut Mead, baik binatang maupun manusia mampu membuat isyarat dalam arti
bahwa tindakan seorang individu tanpa berpikir dan secara otomatis mendapatkan
reaksi dari individu lain. Namun ada hal yang membedakan antara manusia dengan
binatang adalah kemampuan untuk menggunakan gerak isyarat yang signifikan atau
yang memerlukan pemikiran di kedua belah pihak aktor sebelum beraksi. Hal
inilah yang dimaksud dengan bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol.
Fungsinya adlah untuk menggerakkan tanggapan yang sama dipihak individu yang
berbicara dan juga di pihak lainnya.
Melalui isyarat-isyarat dan simbol-simbol inilah maka akan terjadi proses
berpikir (mind). Berpikir menurut Mead sama dengan berbicara dengan orang lain.
Dengan kata lain berpikir melibatkan tindakan berbicara dengan diri sendiri.
Pemikiran juga mempraduga proses sosial.
Diri itu belum ada di kala seseorang dilahirkan, dan baru muncul dan
terbentuk dalam proses pengalaman dan kegiatan seseorang. Diri berkembang
melalui beberapa tahap, yaitu:
Play stage, tahap seorang anak mulai belajar mengambil peran orang lain
(role taking) –yaitu peranan orang yang terdekat dengannya (significant other).
Game stage, seseorang dianggap telah memahami dan menanggapi perilaku
sejumlah besar orang lain.
Generalized other, apabila seseorang telah dapat mengambil sikap-sikap
dari seluruh komunitasnya. Dapat dikatakan bahwa seseorang telah mengembangkan
diri secara lengkap.
Diri terdiri dari dua unsur, yaitu I dan me. I dimana diri seorang
manusia menjadi subjek, dan me dimana diri manusia sebagai objek. I adalah
aspek diri yang bersifat non-reflektif yang merupakan respon terhadap suatu
perilaku spontan tanpa adanya pertimbangan. Dan ketika di dalam aksi dan reaksi
erdapat suatu pertimbangan atupun pemikiran, maka pada saat itu I berubah
menjadi me.
Mead menggunakan istilah masyarakat bukanlah dalam artian makro dengan
segala sturktur yang ada, melainkan masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih
mikro, yaitu organisasi sosial tempat akal budi (mind) serta diri (self)
muncul. Masyarakat sebagai pola-pola interaksi dan institusi sosial hanya
seperangkat respon yang biasa terjadi atas berlangsungnya pola-pola interaksi
tersebut, karena Mead berpendapat bahwa masyarakat ada sebelum individu dan
proses mental atau proses berpikir muncul dalam masyarkat.
Jadi, pada dasarnya teori interkasinalisme simbolik adalah sebuah teori
yang mempunyai inti bahwa manusia bertindak berdasarkan atas makna-makna,
dimana makna tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain, serta
makna-makna itu terus berkembang dan disempurnakan pada saat intreaksi itu berlangsung.
*Please don't replace this article, especiall for student of Sebelas Maret University....
Keep reading a lot of books in your dictionary :)
Comments